Seperti Kapal dan Ombak di Laut, kadang bersahabat kadang saling menghantam - Hidup Baru |
Pernah merasa tidak suka dengan situasi saat ini? Pernah merasa bahwa ada banyak yang berubah, bukan hanya mereka tapi diri kita sendiri? Pernah merasa ada ritme kehidupan yang berubah saat hal yang biasa dilakukan tapi kini tak lagi di lakukan? Tentang keluarga, pertemanan dan kehidupan.
Satu tahun belakangan ini saya menemukan apa arti sebuah keluarga, ketika saya harus pulang dan memang harus ada bersama mereka. Keluarga itu tempat kita pulang. Sejauh apapun kita pergi, mereka selalu ada di rumah dan menanti. Saya inget kertika saya pulang hampir subuh karena pergi dengan teman-teman saya, saya ingat ketika Ibu mencari saya karena saya tidak jadi pulang dan menangis. Kakak laki-laki saya yang sering memarahi saya kalau pulang lewat maghrib, atau mereka yang menanti saya pulang kerumah. Jujur saja, saya tidak pernah memikirkan mereka saat saya pergi, bodohnya saya ya itu. Bahwa selalu ada orang yang menanti saya untuk bersama mereka, yang di sebut keluarga. Satu tahun belakangan ini saya tidak terikat kerja dengan perusahaan, sehingga saya menghabiskan banyak waktu di rumah, bersama mereka yang menyayangi saya dan saya sayangi. Damai datang ketika kami bersama dan bertukar cerita dan tertawa di ruang keluarga.
Dua tahun belakangan saya bergabung dengan beberapa komunitas di dunia maya dan bertemu di dunia nyata, ini membuat saya banyak berinteraksi dengan mereka, memiliki banyak teman dengan latar belakang yang berbeda jadi hal yang biasa. Membuat mata saya terbuka lebar, tentang toleransi, saling menghargai, dan berbagi. Di sisi lain pertemanan itu seperti bus kota yang datang-pergi. Bukan hanya komunitas, teman yang memang kenal dari pertemuan pun begitu. Teman yang dulunya dekat, kini mulai menjauh. Teman yang dulunya gak dekat, sekarang malah asik di ajak ngobrol. Ada juga teman yang datang tiba-tiba dan hilang tiba-tiba. Bukan masalah sih, tapi kadang saya menyayangkan bahwa sekarang hubungan pertemanan ada yang sudah tidak baik lagi. Saya ingat ketika Oprah bilang “Surround yourself only with people who are going to take you higher.“ Ya, Saya memang berteman dengan siapa saja, meski kini yang menjadi teman-teman dekat adalah mereka yang 'gila' amazing-nya, yang membuat saya tertawa ketika melakukan kesalahan kemudian belajar. Lalu tentang pertemanan, mau bagaimana lagi? semuanya memang perlu berubah, semuanya memang harus berubah, dan semuanya pasti akan berubah. Nikmati saja hari ini bersama temanmu, karena esok mungkin mereka tidak ada lagi bersamamu. Percaya gak percaya sih, bahwa pertemanan itu gak ada yang selamanya.
Halo hidup dengan angka depan yang baru! Tahun ini usia saya tepat 20 tahun. Tiga tahun belakangan ini saya banyak belajar dan berasa 'naik' kelas, meski sudah tidak menjadi siswa di sekolah lagi. Saya tidak pernah membuat resolusi tentang apa yang perlu di capai, bagi saya itu hanya membuat stress diri kita. Melakuakan target yang di tentukan untuk terlihat keren, buka karena kita ingin melakukannya. Nikmati saja. Setelah saya baru lulus, saya ingat saya pergi ke Ibukota Provinsi untuk mendaftar kerja jadi abdi negara lalu pada tahap akhir tidak diterima dan menangis. Menangis karena sebenarnya saya tidak ingin melakukannya. Membuat kesalahan di saat-saat terakhir itu menyakitkan setelahnya. Saya di beri nasihat oleh Ibu, "Bahwa hidup kamu itu diri kamu sendiri yang harus menanggungnya, kalau tidak belajar dari sekarang kapan mau hidup mandiri?!" Jadi bukan masalah suka atau tidak suka melakukan sesuatu, ini adalah tentang tanggung jawab pada diri sendiri. Selesai itu saya mencari pekerjaan, dan di terima bekerja lalu keluar karena bertentangan dengan keyakinan saya. Ya, bagi saya keyakinan adalah keyakinan. Melewati semua itu pun gak mudah, banyak pertimbangan, tapi akhirnya saya keluar dan menjadi freelance hingga sekarang. Lalu apa yang saya lakukan? Saya tetap mengerjakan pekerjaan freelance saya, membuat website, menulis, menjadi admin sosial media, mengamati perilaku manusia, kadang jadi tukang ojek juga dan belajar lagi di pendidikan formal! Sudah tidak membuat resolusi hidup lalu apa yang saya lakukan? Saya melakukan hal-hal yang saya inginkan dan menjajal hal-hal baru, Pergi ke sebuah konser band Rock dengan teman-teman yang tidak saya kenal dan musik yang saya sendiri tidak tahu. Melompat dari batu dengan ketinggian sekitar 10 Meter dan sekarang masih hidup. Travelling tanpa rencana dan tetap dapat menghemat pengeluaran dan terus berlanjut pada hal baru yang belum pernah saya lakukan. Sebenarnya saya ingin apa sih? kalau ditanya seperti itu, pasti susah jawabnya. Banyak keinginannya. Yang pasti sih, saya ingin bergembira berasama orang-orang di sekitar saya.
Hai hidup baru, aku padamu! :)
Aku suka banget tutur dalam tulisanmu, seperti sedang berguman sendiri dikotak sempit, ditemani api yang menjadi teman bicara :-)
ReplyDeleteSalam kenal
Asik dong, hihihi.
DeleteTerimakasih, Salam kenal juga! :)
Aku juga suka dengan kehidupan baru saat ini. Aku padamu juga deh :D
ReplyDeleteYikes, Menyukai apa yang kita miliki sekarang emang bikin tenang sih! :D
Delete