Belum lama ini seorang teman lama gue waktu SMP dulu mengirimkan direct message di Instagram setelah gue mengunggah Instastory dengan lokasi di Kantor. Pertanyaan simple yang seperti selalu ditanyakan teman-teman lainnya "Koi kerja dimana?" yang kemudian setelah gue jawab Ia pun bertanya menganai lowongan pekerjaan yang tersedia. It's oke kok. Gue pun menayakan hal yang sama ketika masih pengangguran, "kerja dimana? ada lowongan gak?". Dan memberikan informasilah gue, dimana ada beberapa lowongan pekerjaan yang masih terbuka hingga menyebutkan kualifikasi yang dibutuhkan. Lalu dengan gamblangnya teman ini berkata "gue gak kuliah, ajakin gue atuh". Hmm... Bagaimana gue bisa mengajaknya untuk bekerja ditempat yang sama, sedangkan kualifikasinya belum sesuai dengan yang dibutuhkan?!
Lalu berpikirlah gue ke beberapa tahun kebelakang ketika gue baru lulus SMK dan gak kuliah. Gue pun mempertanyakan apa kebisaan gue stelah lulus SMK dulu dan susah cari kerja. Teringat setelah lulus SMK dan gagal di tes cpns, lalu cari kerja dan jadilah gue seorang sales di perusahaan pembiayaan. Kerja di perusahaan pembiayaan memang cukup related sama sekolah gue yang SMK dengan jurusan Akuntansi, tapi tetap, posisinya gak ada hubungannya sama sekolah gue sama-sekali. Jadi ilmu tentang akuntansi yang gue dapatkan ini sebenarnya gak bisa diaplikasikan sama sekali di dunia kerja. Sebenarnya ini suatu pekerjaan yang mayoritas orang bisa kerjakan dan dapatkan (mungkin, jika mereka ada di posisi gue saat itu). Lalu gue merasa dengan pekerjaan seperti ini, sebenarnya gue gak punya kemampuan apa-apa. Sekedar menginput data customer, memberikan kode ke kantor pusat, bertransaksi melakukan penjualan dan membuat laporan penjualan, gue rasa semua orang bisa melakukan pekerjaan ini, toh sebelum bekerja pun gue diberikan training lebih dulu.
Setelah enam bulan bekerja, gue memilih cabut dari perusahaan ini. Dengan alasan mau melanjutkan kuliah, iya saat itu gue mau apply beasiswa ke Jepang, tapi gak jadi sih. Hahahaha. Mungkin dulu alasan yang lebih tepat adalah gue gak "menyukai" dan "mencintai" pekerjaan ini. Ujungnya adalah, gue jadi pengangguran dan galau. Kenapa gak kuliah aja? Sama seperti kebanyakan orang yang gak kuliah, karena gue gak dibiayai kuliah sama orang tua. Jadi kalau mau kuliah, harus pakai biaya sendiri. Lalu setelah itu yang gue ingat, saat itu gue udah ngeblog, gue udah nulis, dan gue suka main media sosial. Suatu hal yang mungkin juga banyak digemari sama remaja seumuran gue.
Entah apa yang membuat Mba Ika tiba-tiba nawarin gue buat kerja freelance di project yang dibuatnya, dan jadilah gue saat itu sebagai Freelance Associate Social Media, tapi yang dihandle adalah seluruh asset digital di projectnya. Mulai dari FB, Twitter, Website, sampe Kaskus. Gak cuma maintenance, gue pun ikut terlibat dalam pembuatan konten. Dan yang gue gak sangka adalah dia mau membayar hal yang gue kerjakan. Padahal awalnya gue suka-suka aja buat ngerjain kerjaan ini, dari pekerjaan ini pun parahnya gue bisa mulai kuliah gue, padahal saat itu (tahun 2015) penghasilan gue hanya 1jutaan. Lalu gue mengerjakan pekerjaan ini sampe gue bosan dan bilang kalau dia gak perlu bayar gue lagi. Dengan sedikit kemampuan gue saat itu, masuklah gue ke sebuah digital agency dimana gue bertemu di sebuah grup di Facebook sampe akhirnya gue kerja 10 bulan dan keluar. Lalu masuk lagi lah gue di digital agency tempat gue bekerja sekarang sebagai Content Writer. Pekerjaan yang gue kerjakan pun gak sesuai dengan sekolah gue di SMK, pelajaran Akuntansi yang gue pelajari di SMK pun gak bisa gue aplikasikan pada pekerjaan ini. Tapi yang gue tau gue menyukai perkerjaan ini.
Tahun ini adalah tahun ke-5 gue lulus SMK, kuliah gue pun belum selesai karena gue menunda kuliah selama 2 tahun. Well, balik ke judul yang gue buat di atas, kalau ditanya "Lulusan SMK bisa (apa?) - Apakah kita benar-benar siap untuk bekerja?" Maka jawaban gue adalah... Tidak!
Yes, gue akan menjawab dengan lantang dengan jawaban Tidak! kenapa tidak? Karena, sebenarnya ilmu yang kita dapatkan di SMK itu masih "kentang" banget, alias nanggung. Ada ratusan ribu siswa lulusan SMK, tapi yang terserap di Industri dan sesuai dengan bidang yang disiapkan (seperti siswa akuntansi lalu bekerja dibagian keuangan) apakah banyak? Ini sedikit banget. Mungkin hanya beberapa teman dari SMK yang bisa langsung kerja sesuai dengan jurusannya. Beberapa teman di SMK Analisis Kimia atau sedikit dari lulusan teknik mesin bisa terserap sedikit. Jadi buat kamu siswa SMK yang mungkin sedang membaca tulisan ini, ya realistis aja. Kita masih perlu mengembangkan keahlian kita selepas lulus SMK.
Dulu di gembor-gemborkan memang skill lulusan SMK bisa jadi modal untuk bertarung di MEA (masyarakat ekonomi asean). Are you sure? Dengan masyoritas lulusan SMK yang punya kemampuan bahasa inggris yang minim? Gue aja baru berasa banget bahasa inggris gue minim setelah harus nulis report menggunakan bahasa inggris di kantor. Yes, mau gak mau, gue harus belajar bahasa inggris, meski sampe sekarang grammar gue masih berantakan banget. Belum lagi kalo meeting sama klien bule yang ngomong bahasa inggrisnya cepet banget.
Disini gue gak menyalahkan SMK ya, gue pun lulusan SMK. Katanya kan' siswa SMK dipersiapkan untuk bisa langsung kerja, nyatanya di Industri tidak begitu. Sesimpel nyari tempat magang deh, anak SMK masih banyak yang kesusahan buat cari tempat magang, guru di sekolah pun gak semua sanggup buat mencarikan tempat magang untuk siswanya. Ilmu yang kita dapatkan di SMK, mesti kita kembangkan lagi. Di SMK dulu mungkin gue diajarin Photoshop, tapi setelah melihat sekarang ternyata itu hanya photoshop dasar. Di SMK dulu mungkin gue diajarin buat coding, tepi setelat melihat script blog ini, coding yang di ajarin di SMK itu cetek banget. Di sekolah dulu gue belajar MYOB, tapi gue gak diajarin buat menciptakan MYOB.
Sebagai pelajar, mungkin kita memang harus selalu belajar dan perlu lebih mandiri untuk mengembangkan sesuatu. Kalau setelah lulus SMK lalu kita "begitu aja", yaudah kita harus siap menerima pedihnya tergilas ilmu dan teknologi yang terus berkembang.
Tapi lulusan SMK bisa kerja gak sih? Bisa! Bisa kerja, tapi kebanyakan kerjaan yang dikerjakan adalah pekerjaan yang "asal" kerja. Kecuali, kita memang punya skill khusus. Ada teman yang menjadi Web Developer dengan gaji dua digit padahal lulusan SMK, tapi karena dia punya skill yang dia pelajari sendiri, gaji seitu possible banget buat terjadi. Ada juga teman yang waktu di sekolah nilai akademiknya cukup bagus, tapi sampai sekarang masih mencari-cari pekerjaan.
Well, gue realistis aja. Di Indonesia, kita masih butuh Ijasah minimal Sarjana untuk pekerjaan yang "mendingan" atau skill khusus yang bisa jadi nilai jual dari diri kita. Tapi inget juga, sarjana sekarang pun banyak yang belum siap buat kerja. Intinya, berusaha dan belajar terus. Jangan berhenti dan menjadi seperti orang kebanyakan. Ya, ini sih gue. Kalian yang lulusan SMK gimana? Share di komen dong pengalaman kalian! :D
Kalo aku bisa kak, perusahaan tempatku bekerja masih suka pake lulusan smk jurusan kimia tentunya
ReplyDeleteMereka siap kerja kok, toh ya kerjaannya sesuai background mereka gitu jadi di perusahaan tinggal apply2 doang jadi analis
Sepertinya aku tau ini siapa.
DeleteYuhuuu~ Soal jurusan ya, kalo kimia setau aku memang banyak yang masih bisa terserap. Nah, jurusan-jurusan mainstream ini yang menurutku rada susah buat terserap~
Aku malah lulusan SMP. Sempat bekerja ke mana-mana, tapi ya begitu. Akhirnya aku bertekad bikin usaha sendiri sesuai dengan keahlianku. Alhamdulillah, hasil memang tidak mengkhianati usaha, walau untuk menjalankannya tidak semudah membalik telapak tangan.
ReplyDelete